Langsung ke konten utama

Kriteria Istri Idaman

Satu minggu yang lalu, dosen mata kuliah bahasa Inggris gue ngasih tugas untuk latihan melamar kerja dengan bahasa Inggris. Diantaranya adalah pengenalan diri, membuat peta dari rumah ke kampus, dan kriteria pasangan idaman. Gue bingung sama tugas yang terakhir, apa hubungannya kriteria pasangan idaman sama lamaran kerja ? Seandainya nanti beneran ada, gue gak kebayang alasan penolakan yang terjadi pada diri gue nanti. Mungkin seperti ini, “Maaf, lamaran kerja kamu saya tolak. Karena kriteria istri idaman kamu rendahan.” Itu dalem.

Menurut gue, mencari pasangan itu nggak harus pakai kriteria. Karena semakin banyak kriteria, semakin susah juga untuk mendapatkan pasangan ideal yang kita inginkan. Tapi walaupun nggak pakai kriteria, setidaknya kita juga harus milih-milih. Nggak mungkinkan, kita milih pasangan yang pakai celana sepaha dan suka naik motor bertiga  di sore hari ?

Sebenernya gue bingung banget untuk nulis tugas “Kriteria Istri Idaman” tersebut. Tapi karena tuntutan tugas dari dosen, akhirnya gue kerjain, walaupun hasilnya agak sedikit nyeleneh. Tulisan itu akan gue share di bawah, siapa tau ada yang mempunyai criteria itu. Ehm.

Tulisan di bawah ini gue translate dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia supaya mudah dimengerti oleh pembaca, bukannya gue meremehkan bahasa Inggris kalian, tapi grammar bahasa Inggris gue kacau. Muehehee.


Istri Idaman

Saya ingin menjelaskan istri idaman saya di masa yang akan datang. Dia harus memiliki empat kriteria yang saya inginkan. Diantaranya : tentang fisik, pendidikan, keluarga, dan kepribadian.

Fisik
Saya ingin perempuan yang tinggi, tapi dia masih rendah dibandingkan saya. Karena kalau perempuan itu lebih tinggi daripada saya, itu akan telihat sangat aneh. Dia juga harus memiliki rambut panjang berwarna hitam, hidung mancung, dan berkulit putih. Dia harus memiliki badan yang bagus, seperti gitar spanyol, tidak gemuk, tapi proporsional. Dan yang paling terpenting dari semuanya adalah dia harus bersih. Bersih yang saya maksud di sini adalah bersih kukunya, bersih rambutnya, bersih telinganya, dan lain-lain. Karena menurut saya, perempuan yang bersih adalah perempuan yang sehat.Saya tidak mau kalau sudah nikah nanti, istri saya bilang, “Sayang, korekin kuping aku dong.”

Pendidikan
Saya mempunyai impian yang tidak rumit.Saya ingin perempuan yang saya nikahi nanti, mempunyai gelar S1 dalam jurusan perikanan. Karena saya ingin dia bisa memilih ikan yang bagus buat dimakan. Lalu juga, saya ingin dia pandai memasak.Setelah menikah nanti, saya ingin makan masakan istri berdua  di rumah setiap hari. Memang, romantis sama hemat itu beda tipis.

Keluarga
Saya ingin istri saya nanti dari keluarga yang baik-baik. Keluarga dia bisa menerima saya apa adanya. Dan yang terpenting adalah kita mempunyai agama yang sama.

Kepribadian
Saya ingin perempuan yang baik dan peduli kepada semuanya, tidak hanya saya sendiri. Dia juga selalu beribadah kepada tuhan dan mengingatkan saya kalau lupa beribadah. Selalu menyemangati untuk bangkit kembali ketika saya sedang terjatuh dan terpuruk. Lalu, dia juga mengetahui semua hal tentang saya dan mengerti apa yang saya rasakan.


By the way, kalo ada perempuan yang mempunyai kriteria di atas, kirim email ke gue ya :D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Pertama!

Yuhuuu. Gue pengin ngasih tahu kabar gembira untuk kalian semua. Akhirnya proofread buku gue sampe juga di rumah!   Buat yang belum tau, dalam dunia penerbitan ada istilah proofread . Proofread itu adalah cetakan pertama sebelum mencetak sekaligus banyak. Gunanya supaya penerbit bisa ngecek dimana letak kesalahan pada buku pertama. Kalo cetakan pertama udah clear ( udah dibenerin semua) nanti baru bisa dicetak banyak. Itu berguna untuk menekan biaya produksi, kalo udah cetak banyak tapi salah kan kacau. Kok jadi ilmiah gini ya bahasannya.. Oke balik lagi. Jadi cetakan pertama ini udah sampe rumah, dan gue seneng banget, setelah menunggu lama akhirnya sampe juga. Nanti setelah gue koreksi proofread -nya, baru bisa siap cetak. Bokap sama Nyokap kaget banget ada yang ngirim buku ke rumah, terus di cover bukunya ada muka gue. Mereka ngira jaman sekarang media santet udah modern: gue disantet lewat buku. Hmmm… Gue gak ngasih kabar sama sekali ke orang tua kalo gue n...

Merasa asing

Gue merenungkan tulisan raditya dika dari bukunya mengenai koala yang berasal dari New South Wales, Australia. ceritanya begini, koala itu bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya. beberapa bulan kemudian, ia kembali ke hutan tempat dia tinggal. namun, ternyata selama dia pergi, hutan yang pernah menjadi rumahnya ditebang, diratakan dengan tanah oleh para penebang liar. Si koala kebingungan kenapa tempat tinggalnya tidak seperti dulu. ia hanya bisa diam , tanpa bisa berbuat apa pun. ia duduk sendirian. memandangi sesuatu yang dulu sangat diakrabinya dan sekarang tidak dikenalinya. Sebenernya gue juga pernah merasakan hal yang dirasakan Si koala itu. 'sesuatu yang dulu sangat diakrabi dan sekarang seperti tidak dikenali'. tapi yang gue rasakan bukan kepada tempat seperti Si koala yang diceritakan diatas, tapi lebih kepada teman yang dulu pernah dekat, tapi sekarang udah tidak lagi. Salah satunya temen sd gue, Ibnu. Ibnu ini saudara dari saudara gue. jadi, gue punya ...

Boker diwaktu yang tidak tepat

Pada bulan bulan awal tahun 2011 pas gue smp dilewati dengan kegiatan kegiatan sekolah yang menyibukan. entah ada try out terus menerus yang hanya berselang seminggu, mengerjakan soal soal pelajaran yang akan di ujiankan tanpa henti, dan masuk sekolah jam 6 pagi atau yang biasa disebut jam 0 untuk belajar tambahan. ya itu semua dilakukan hanya untuk satu tujuan. lulus ujian nasional. "Ah ah ah ah   Ah ah ah ah Ah ah ah oh Ah ah ah ah I always knew you were the best the coolest girl I know"