Boker diwaktu yang tidak tepat

Pada bulan bulan awal tahun 2011 pas gue smp dilewati dengan kegiatan kegiatan sekolah yang menyibukan. entah ada try out terus menerus yang hanya berselang seminggu, mengerjakan soal soal pelajaran yang akan di ujiankan tanpa henti, dan masuk sekolah jam 6 pagi atau yang biasa disebut jam 0 untuk belajar tambahan. ya itu semua dilakukan hanya untuk satu tujuan. lulus ujian nasional.

"Ah ah ah ah 
Ah ah ah ah
Ah ah ah oh
Ah ah ah ah

I always knew you were the best
the coolest girl I know"

Suara itu terdengar samar samar ketika try out sedang dilaksanakan dikelas. anak anak pada ngeliatin satu sama lain. matanya menandakan bertanya "itu hape siapa ?". gue masih fokus membaca soal yang baru dikasih oleh guru. suara samar itu tiba tiba tidak lagi terdengar, anak anak kembali fokus melihat pada lembar soal yang baru diberikan. tidak berselang lama setelah suara itu hilang, suara itu berdengung kembali. "Itu suara hape siapa sih ?" temen gue sewot. suara samar tadi terdengar bersumber dari tas tas yang bertumpuk didepan.

Gue yang dari tadi lagi (mencoba) fokus mengerjakan soal, ikutan buyar juga pikirannya gara gara suara itu. tapi kalo gue denger denger, suara samar itu seperti lagu favorite girl-nya dari justin bieber. gue hampir tau semua lagunya justin bieber. FYI, gue emang dari dulu suka banget sama lagu lagu justin bieber. inget, gue suka lagunya, bukan orangnya. gue bukan homo. titik.

"Itu suara hape siapa sih ? coba dong check satu satu ditas nya masing masing." orang yang sama sewot lagi. temen temen sebagian pada keluar dari kursinya lalu beranjak ke depan kelas untuk memeriksa hapenya di tas masing masing. nihil. tetep nggak ada yang nemuin. bunyinya masih terdengar, tapi belum tau itu suara dari hape siapa. 

Gue yang dari tadi tetep diem dikursi, akhirnya beranjak dari kursi maju ke depan kelas untuk meriksa tas gue sendiri. gue buka reseleting tas yang berwarna coklat kehitaman diantara tas yang bertumpuk tumpuk. suara yang terdengar samar dari tadi, sekarang semakin jelas, ternyata hape gue yang bunyi. bunyi alarm.

Kenapa harus hape gue yang bunyi disaat saat seperti ini !?!?

Setelah gue tau suaranya berasal dari hape gue, gue malu banget. rasanya gue langsung mau keluar dari kelas, buka baju pramuka yang sedang gue pakai, buka celana, keliling lapangan sepuluh kali cuma pake kancut, terus gue bunuh diri dengan menelan hape gue yang bunyi tadi tadi ditengah lapangan.

Tragis.

Gue urungkan niat bodoh gue itu. gue nggak mau temen temen gue lihat di headline koran seperti ini :

Seorang bocah anak smp meninggal ditengah lapangan sekolah hnya dengan memakai kancut berwarna pink karena menelan hapenya sendiri.

Semua anak anak pada ngeliatin gue dengan tawa tawa kecil. guru yang sedang mendapatkan tugas menjadi pengawas pada saat itu juga ngeliatin gue sambil bertanya "itu suara tadi apa ? telfon ?" gue diem sambil berpikir mau ngejawab apa. kalau gue jawab "suara alarm bu" pasti ketawa yang tadinya kecil jadi ngakak semua. udah lagunya justin bieber, dipake untuk alarm pula. gue menghindari jawaban itu. 

Gue tidak memberi jawaban sama sekali, cuma tersenyum malu sambil kembali ke tempat duduk dengan perasaan malu yang sangat sangat.


Sejak saat itu gue benci sama sesuatu yang keluar diwaktu yang tidak tepat.


........

Selama gue sd, boker disekolah sudah menjadi hal hal yang biasa buat gue. bahkan kalo bisa dibilang sudah menjadi ritual gue setiap pagi. hal itu yang membuat gue berbeda dengan temen temen yang lain.

Mungkin rentetan rutinitas anak anak sd "biasa" seperti ini.
dateng ke sekolah ---> main sama temen sebelum bel masuk ---> belajar.

gue beda.
dateng ke sekolah ---> boker dulu di kamar mandi ---> main sama temen sebelum bel masuk ---> belajar. terkadang dengan rutinitas seperti itu temen temen yang sering main sama gue pagi pagi, beberapa menit kemudian langsung pingsan kalo gue lupa cebok.

Ritual gue itu tidak selalu berjalan mulus..

Suasana kelas pada saat itu sedang ramai sekali. bu ranti guru matematika yang pada saati itu sedang mengajar dikelas gue, memanggil muridnya satu per satu untuk maju ke depan sesuai dengan absen untuk hapalan perkalian satu sampai sembilan. gue udah dipanggil pertama karena absen gue nomor satu. yang gue lakukan sekarang hanya duduk bersandar ke tembok sambil melihat temen temen yang lain sedang menghapal.

Sekarang sudah memasuki absen pertengahan, anak anak yang belum dipanggil ke depan masih sibuk menghapal perkalian. gue yang sedang bengong melihat temen temen yang lain tiba tiba perut mulai bergejolak. pasti perut gue mulai mau boker, kenapa pengen bokernya sekarang sih ? kenapa nggak tadi pagi aja !?!? 

Gue menahan boker didalam kelas sampai menunggu pelajaran selesai, berharap waktu cepat berlalu dan gue bisa ngibrit keluar kelas untuk boker. tapi harapan tinggal harapan, waktu yang hanya 20 menit lagi bel untuk berganti pelajaran berasa masih berjam jam untuk gue sendiri.

Perut gue sekarang sudah lebih bergejolak dari pada yang tadi, sekarang mungkin sudah diujung tanduk. karena sudah tidak bisa ditahan lagi, gue memilih untuk izin keluar kelas untuk ke kamar mandi.  

"Bu saya mau izin ke toilet, saya udah kebelet...." gue minta izin kepada bu ranti yang sedang mengajar. sengaja nggak gue lanjutkan keterangannya. gue sudah berpikir kedepan. seandainya gue bilang "bu saya mau izin ke toilet, saya udah kebelet boker" orang yang sedang duduk hafalan didepan pasti mendengar dan langsung teriak ngasih tau temen temen yang lain. dan endingnya ? gue pasti diketawain satu kelas.

"Tunggu sebentar lagi ya fal, pelajaran ibu sedikit lagi sudah selesai." gue cuma bisa diem mendengar omongan bu ranti. gue balik ketempat duduk dengan tertunduk lesu sambil megangin pantat takut nggak sengaja keluar. 

"Preet" tiba tiba terdengar suara pelan dari pantat gue sendiri. gue yang dari menahan boker, akhirnya nggak kuat juga. "Pret" terdengar lagi merdu itu.  gue melihat sekeliling, sepertinya nggak ada yang nyadar kalau gue kentut tadi.

"Bau tai tikus nih" teriak teman sebelah bangku gue. "Bukan, ini mah lebih bau lagi. BAU TAI TYREX !" teman yang lain menambahkan. suasana kelas yang tadinya ramai karena sedang menghapal hafalan matematika menjadi gaduh karena bau kentut dari gue. 

Suasana chaos.

Karena gue kasihan sama temen temen gue yang sudah hampir kebunuh massal karena bau kentut gue yang katanya mirip bau tai tyrex, gue maju ke depan menghadap bu ranti. "Noh kan bu temen sekelas udah pada keracunan akibat saya. ijinin saya keluar bu.." gue memohon dengan memelas dan lagi lagi sambil memegang pantat.

"OH JADI KAMU YANG KENTUT ?" teriak guru yang membuat temen temen sontak pada ngeliatin gue semua. "YAUDAH KAMU PERGI SANA !" guru berbicara sambil tutup hidung.

Mendapatkan izin untuk ke kamar mandi, gue langsung ngibrit keluar kelas langsung menuju kamar mandi dan lagi lagi lagi sambil memegang pantat takut berceceran kemana mana. image gue pasti hancur ketika gue balik dikelas. entah gue akan dipanggil manusia boker ataupun manusia kentut, entahlah yang penting gue bisa membuang sisa sisa sampah yang ada diperut gue ini.
 
Sesampainya didepan kamar mandi, pintu kamar mandi warna pink yang bergagang bulat itu langsung gue buka dan gue tutup dengan sekali dorong. buka celana dan "ahhh" kalimat itu yang gue lontarkan ketika sedang memulai boker.

Tiba tiba ditengah tengah proses gue boker terdengar suara yang lumayan keras gedoran pintu kamar mandi "Dor dor dor ! ciee ciee yang lagi boker" gue inget banget suara itu. suara gerhan, rio dan kiki temen temen sekelas gue. "WOY!" teriak gue didalam kamar mandi masih dalam posisi jongkok. gue emosi. "hahahaha" anak anak bertiga tadi ketawa dan langsung kabur.

Gue masih bingung apa obsesi mereka bertiga ngikutin gue dari kelas sampai ke kamar mandi hanya untuk bilang  "ciiee lagi boker" yang seakan akan boker adalah sesuatu yang memalukan.

Setelah memakai celana dengan rapih, gue berjalan dengan santai menuju kelas, semoga nggak terjadi apa apa ketika gue memasuki kelas. semoga gue nggak dipanggil manusia boker.

Pintu kelas gue yang berbahan dasar kayu yang berwarna cokelat tua itu, gue buka dengan perlahan lahan. mendegar suara pintu yang terbuka mata anak anak pada langsung tertuju pada gue yang membuka pintu. tangan mereka semua langsung sigap menutup hidungnya masing masing. termasuk guru matematika yang masih mengajar tadi.

Suasana hening.

Terlihat gerhan, rio dan kiki sedang menahan tawa sambil menutup hidung juga. gue berjalan dengan lambat sambil menunduk ke bangku. duduk dan menutup muka.

Suasana masih hening.