Sebenernya gue juga pernah merasakan hal yang dirasakan Si koala itu.
'sesuatu yang dulu sangat diakrabi dan sekarang seperti tidak dikenali'. tapi
yang gue rasakan bukan kepada tempat seperti Si koala yang diceritakan diatas,
tapi lebih kepada teman yang dulu pernah dekat, tapi sekarang udah tidak lagi.
Salah satunya temen sd gue, Ibnu. Ibnu ini saudara dari saudara gue. jadi,
gue punya saudara perempuan, nah dia punya saudara lagi namanya ibnu. gitu.
Sabtu kemarin, gue dan keluarga sedang makan di salah satu restoran di
dalam Margo City . sambil menunggu pesanan makanan datang, gue melanjutkan
membaca buku koala kumal yang baru dibeli. tiba tiba adik gue datang ke meja
gue, lalu menunjuk seseorang dan bilang "Kak kayaknya ada ibnu tuh, temen
sd kakak, tapi gak tau ibnu atau bukan sih, dari samping mukanya mirip
ibnu".
Gue yang sedang membaca buku, melihat ke arah laki-laki yang ditunjuk hana.
orang itu duduknya membelakangi gue, jadi gak keliatan mukanya. kalo dilihat
dari rambut kepalanya, kayaknya bukan ibnu. lalu gue melanjutkan baca buku
lagi.
Kak ojan, kakak gue, gak berapa lama setelah mendengar perkataan hana, dia
langsung keluar dari restoran sambil melirik-lirik ke arah orang yang disangka
ibnu oleh hana. gerak-geriknya melirik ibnu mirip copet profesional yang sedang
mengincar mangsanya. sebenernya saat itu gue pengin iseng ngomong
"SECURITY ! ITU ADA COPET ! ADA COPET !".sambil nunjuk-nunjuk ke arah
kak ojan.
Dia kembali ke tempat duduknya disebelah gue. kak ojan menceritakan apa
yang dia lihat. orang yang disangka ibnu oleh hana sepertinya bukan ibnu, tapi
hanya mirip. "Gue sapa ah, siapa tau ibnu. sekalian gue mau balik ke
kost-an" kata kak ojan sambil membawa tas, lalu menuju orang tersebut.
Gue melihat kak ojan berjalan dengan lamban dengan punggungnya yang
tertutupi tas. dia memanggil orang yang sedang duduk, tidak lama orang itu
menengok. raut muka wajahnya terlihat jelas. ternyata beneran ibnu. mereka
berdua mengobrol dengan ekpresi wajah nyengir ala iklan odol sikat gigi. lalu
kak ojan menunjuk ke muka gue, yang seakan memberi isyarat ke Ibnu 'Disitu ada
nopal'.
"Oi!" sapa canggung gue dari kejauhan.
Gue berjalan lurus ke meja tempat ibnu duduk. pelan tapi pasti. yang ada
dipikiran gue adalah nanti ngomongin apa ya. sudah enam tahun setelah lulus sd,
kita berdua belum pernah ketemu lagi. pasti cangggung banget kalo ngobrol.
apakah gue main kata kataan bapak aja supaya seru kayak dulu ?
"Oi pal apa kabar ? la.....gi sama keluarga lo ya ?" mata ibnu
tertuju pada meja yang terdapat ibu dan tante gue.
"I....ya nih." jawab gue gagap, sembari menggaruk garuk pantat.
Seperti pada umumnya teman yang berpisah lama dan bertemu lagi, kita
bertanya kabar satu sama lain. tapi kita berdua ngobrol tidak berlangsung lama,
kalau bisa dihitung gak sampai satu menit. ngobrolnya semakin lama semakin canggung
dan bingung mau ngomong apa, lalu Ibnu langsung mengakhiri pembicaraan
"Oke, sukses ya". gue cuma bisa jawab "I...i...ya..".Ibnu
kembali ngobrol dengan pacarnya. gue kembali ke meja dan baca buku. dua perbedaan
yang kontras.
Gue ngerasa asing. kita berdua seperti udah nggak ada chemistry
teman seperti dulu lagi. padahal, dulu saat gue sd, gue sering main sama dia,
nginep di rumah dia, ngobrolin banyak hal. tapi sekarang rasanya udah beda.
mungkin karena kita sudah tidak pernah bertemu lagi setelah lulus sd.
Berbeda dengan teman gue, adit, teman smp. ketika kita bertemu di salah
satu tempat (biasanya di rumah dia) gak ada yang berubah. chemistry-nya
masih seperti yang dulu. jadi setiap kali gue ketemu, kita bego-bego-an-kayak-dulu.
kadang juga gue masih manggil adit dengan panggilan nama bapaknya, pak edi.
setelah itu gue digampar.
Ya walaupun chemistry-nya nggak terlalu sama ketika masih smp,
setidaknya kita masih dekat. setelah lulus smp, kita masih sering ketemuan.
tiga bulan sekali atau liburan semester gue menyempatkan untuk bertemu, sekedar
untuk main. itu yang membuat membuat chemistry kita gak hilang.
Sebenernya masih banyak sih, temen-temen gue yang seperti gue ceritakan di
paling atas. problem-nya sama : karena sudah tidak bertemu sekian
lama. yuk, mari kita jalin hubungan dengan teman lama kita, sebelum
mempunyai rasa canggung satu sama lain ketika bertemu, walaupun hanya sekedar
main saja. anjas.

Komentar
Posting Komentar