Langsung ke konten utama

Jatuh Cinta

Anehnya, dia datang begitu cepat.
Tanpa kamu sadari. Bahwa kamu telah jatuh cinta.

Ketika kamu jatuh cinta, hampir di semua lini kehidupanmu dia ada. Ketika makan, bermain gim, bahkan menjelang tidur. Kamu tidak bisa menolak, dan hanya bisa menerima dia datang.

Semua akan terasa manis, di rasa kopi terpahit. Senyumnya menjadi candu. Tingkah lakunya menjadi adiksi. Kamu ingin mengetahui apa yang dia lakukan. Hanya untuk menenangkan hatimu, atau yang lebih egois, untuk menyenangkan hatimu.

Demi melihat cokelat bola matanya, kamu rela menatap lebih lama. Kelopak mata berkedip pun kau hitung. Padahal itu tidak penting. Ya, semua hal yang yang tidak penting dari dia sekarang akan kamu anggap penting.

Apakah kamu sudah buang air besar hari ini ? Batinmu dalam hati.

Cemberutnya akan kamu anggap itu tersenyum. Apalagi ketika tertawa, kamu melihat pipinya ranum.

Semua akan terasa begitu indah. Hingga pada suatu saat, kamu menginginkan satu hal. Memiliki. Memiliki seutuhnya.

Jika kamu beruntung, kamu akan memiliki dia. Dengan perasaan yang sama begitu dalam.

Jika kamu sedang sial, kamu tidak akan memiliki. Bahkan perasaannya tidak satu pun untukmu. Dan hidupmu akan lebih muram. Gelap. Pekat. Tanpa kamu sadar, ternyata kamu membangun harapan tembok harapan yang besar untuk kamu hancurkan sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karya Pertama!

Yuhuuu. Gue pengin ngasih tahu kabar gembira untuk kalian semua. Akhirnya proofread buku gue sampe juga di rumah!   Buat yang belum tau, dalam dunia penerbitan ada istilah proofread . Proofread itu adalah cetakan pertama sebelum mencetak sekaligus banyak. Gunanya supaya penerbit bisa ngecek dimana letak kesalahan pada buku pertama. Kalo cetakan pertama udah clear ( udah dibenerin semua) nanti baru bisa dicetak banyak. Itu berguna untuk menekan biaya produksi, kalo udah cetak banyak tapi salah kan kacau. Kok jadi ilmiah gini ya bahasannya.. Oke balik lagi. Jadi cetakan pertama ini udah sampe rumah, dan gue seneng banget, setelah menunggu lama akhirnya sampe juga. Nanti setelah gue koreksi proofread -nya, baru bisa siap cetak. Bokap sama Nyokap kaget banget ada yang ngirim buku ke rumah, terus di cover bukunya ada muka gue. Mereka ngira jaman sekarang media santet udah modern: gue disantet lewat buku. Hmmm… Gue gak ngasih kabar sama sekali ke orang tua kalo gue n...

Merasa asing

Gue merenungkan tulisan raditya dika dari bukunya mengenai koala yang berasal dari New South Wales, Australia. ceritanya begini, koala itu bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya. beberapa bulan kemudian, ia kembali ke hutan tempat dia tinggal. namun, ternyata selama dia pergi, hutan yang pernah menjadi rumahnya ditebang, diratakan dengan tanah oleh para penebang liar. Si koala kebingungan kenapa tempat tinggalnya tidak seperti dulu. ia hanya bisa diam , tanpa bisa berbuat apa pun. ia duduk sendirian. memandangi sesuatu yang dulu sangat diakrabinya dan sekarang tidak dikenalinya. Sebenernya gue juga pernah merasakan hal yang dirasakan Si koala itu. 'sesuatu yang dulu sangat diakrabi dan sekarang seperti tidak dikenali'. tapi yang gue rasakan bukan kepada tempat seperti Si koala yang diceritakan diatas, tapi lebih kepada teman yang dulu pernah dekat, tapi sekarang udah tidak lagi. Salah satunya temen sd gue, Ibnu. Ibnu ini saudara dari saudara gue. jadi, gue punya ...

Boker diwaktu yang tidak tepat

Pada bulan bulan awal tahun 2011 pas gue smp dilewati dengan kegiatan kegiatan sekolah yang menyibukan. entah ada try out terus menerus yang hanya berselang seminggu, mengerjakan soal soal pelajaran yang akan di ujiankan tanpa henti, dan masuk sekolah jam 6 pagi atau yang biasa disebut jam 0 untuk belajar tambahan. ya itu semua dilakukan hanya untuk satu tujuan. lulus ujian nasional. "Ah ah ah ah   Ah ah ah ah Ah ah ah oh Ah ah ah ah I always knew you were the best the coolest girl I know"