Gue inget ketika sd gue pernah mendapatkan kertas cinta yang sepertinya dari temen sekelas. ya itu gue dapat dalam bentuk "kertas" bukan "surat". jadi, pada waktu itu bel masuk kelas sudah berbunyi. gue yang pada saat itu sedang bermain petak umpet didekat lapangan sama temen temen, langsung ngibrit ke kelas.
Ketika sampai dikelas, guru belum masuk. sembari menunggu guru masuk kelas, gue berinisiatif mendinginkan badan tepat dibawah ac, karena badan gue masih kegerahan akibat bermain petak umpet diwaktu istirahat tadi. gue berdiri didepan ac tersebut yang kebetulan dekat dengan bangku gue. dengan posisi berdiri gue melihat secarik kertas yang terselip ditengah tengah buku paket pelajaran matematika yang tertutup. 'itu apaan ya ?' pikir gue dalam hati.
Gue ambil kertas itu lalu duduk dibangku. gue baca surat itu dalam hati.
Dear Naufal,
aku suka banget sama kamu udah lama. tapi kamu nggak pernah tau perasaan aku. aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku kepadamu yang selama ini selalu aku pendam. aku suka kamu.
Tertanda
D
Perasaan gue setelah membaca kertas itu seneng banget, tapi gue tetep memasang raut muka stay cool, nggak kegirangan sama sekali supaya temen temen kelas tidak memandang ke arah gue kebingungan karena senyum senyum sendiri. perasaan seneng gue bercampur dengan penasaran, disitu terlihat huruf "D" sebagai inisial namanya. siapa nama orang yang buat surat ini ke gue ? dia yang menulis pasti ingin gue mencari namanya.
Apakah namanya Darmaji ? Darmanto ? atau Darjo ? kok nama cowok semua ya yang ada dipikiran gue ?
Gue melihat temen temen sekelas satu per satu, ada yang makan nasi dengan tangan, ada yang ngupil dengan tangan, ada juga yang makan nasi sambil ngupil dengan tangan. jorok. tidak ada seorang pun yang memerhatikan gue dengan senyum senyum sendiri. menurut gue pasti orang yang nulis dikertas itu, ngelihat gue ketika gue membaca surat itu.
Rasa penasaran yang menghinggap setelah membaca kertas tadi membuat gue stress. siapa yang nulis di kertas itu ? tanpa pikir panjang, gue remuk kertas itu lalu gue buang ke tempat sampah di luar kelas supaya gue nggak kepikiran siapa yang menulis surat itu. setelah kembali ke kelas, gue melihat seorang perempuan sedang duduk dibangkunya dengan ekpresi sedih. tidak seperti yang gue lihat sebelum gue membuang surat itu, mukanya masih ceria.
Jangan jangan dia yang nulis dikertas itu ? gue yang dulu masih polos dan tidak tau apa apa tentang perasaan, duduk kembali ke tempat duduk semula seolah tidak terjadi apa apa.
Sampai sekarang gue masih belum tahu siapa orang yang menulis kertas cinta itu.

Sorry ya bro, bukan gue yang nulis kok suratnya.. Beneran, deh.
BalasHapusits to impossible vin haha. lo aja nggak se "sd" sama gue.
Hapusthanks vin, salah satu inspire gue untuk ngeblog akhirnya comment juga ;D