Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

AIM

Semenjak gue belum keterima di perguruan tinggi  dan mendapatkan nilai jelek di ujian nasional, bokap jadi insecure banget sama gue. Dia sibuk banget nyari sekolah kedinasan untuk mem- backup seandainya gue (amit-amit cabang jenglot) gak lolos tes tulis perguruan tinggi negeri nanti. Sekolah kedinasan itu semacam sekolah pendidikan yang di rintis oleh suatu lembaga pemerintah. Nah, biasanya, masalah biaya pendidikannya akan ditanggung di bawah instansi pemerintah tersebut. Misal : STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) itu salah satu sekolah kedinasan yang gratis setau gue, dibayarin oleh pemerintah. Kenapa gak milih perguruan tinggi swasta untuk mem- backup ? Kalau di perguruan tinggi swasta keluarga gue terbentur dengan masalah biaya. Karena yang gue tau, swasta itu biayanya pasti mahal. Sebenernya boleh sih gue kuliah di perguruan tinggi swasta, tapi selama kuliah gue gak boleh makan. Gue di suruh milih antara AKIP atau AIM sama bokap. AKIP itu singkatan dari Akademi I

Perpisahan Yang Sangat Panjang

Sebelum acara perpisahan, gue gak terlalu banyak mempersiapkan apa yang harus gue pakai. Baju kemeja udah ada dari bokap. Jas hitam bokap juga punya. Sepatu pantopel juga udah ada. Cuma celana hitam aja yang gak ada. Untuk persiapan menjelang acara perpisahan, gue hanya membeli celana hitam, sisanya minjem punya Bokap. Ya, gue emang bermodal sekali. Gue nyoba nyari celana hitam di toko reptil, eh ternyata nggak ada. Lalu gue nyoba nyari lagi di toko bangunan, eh nggak ada juga. BISA JUALAN GAK SIH ! CELANA HITAM KOK GAK ADA ! Karena gue kesel, akhirnya gue beli celana hitam di toko celana. Celana hitam yang di beli ternyata kegedean. Ketika gue coba di depan kaca, sangat terlihat kebesaran di bagian paha dan kaki. Akhirnya celana hitamnya gue kecilin di tukang jahit depan komplek rumah. Jaraknya gak terlalu jauh dari rumah, cukup naik motor aja. Dari depan toko tempat tukang jahitnya, gue bisa melihat bapak-bapak tukang jahit. Gue : Pak, bisa kecilin celana saya gak ?

Bang Nopal, Main Yuk !

Perumahan di rumah Nyokap gue tergolong perumahan baru. Tetangga di sini didominasi oleh pasangan suami istri yang baru menikah. Rata-rata anak-anaknya masih kecil, gak ada yang seumuran gue. Jadi, pemandangan sore hari ketika gue keluar rumah adalah melihat anak kecil berkeliaran kesana kemari sambil meneteskan air ingus. Gue gak punya temen di perumahan ini. Bukannya gue gak mau bersosialisasi, gue cuman takut kalau terjadi apa-apa dengan anak-anak-ingusan-itu, pasti gue yang kena, karena gue anak yang paling tua. Tapi gue punya satu temen, dia anak kecil, kira-kira ukurannya 50 milimeter… oke itu ukuran upil  gue. Temen gue itu tetangga sebelah, namanya Mahesa. Tepatnya bukan temen gue sih, soalnya cuman dia yang mengganggap gue sebagai temen, guenya nggak. Mahesa ini anak tunggal. Orang tuanya juga tunggal. Dia hanya di besarkan oleh ibunya. Kalau masalah tentang bapaknya, gue gak tau. Gue gak mau menanyakan masalah tentang bapaknya ke Mahesa, dia masih kecil. Karena

Happy Birthday My Mother

Hai. Aku manusia pengendali air. Hari ini Nyokap gue ulang tahun yang ke 46... kalo gak salah. Happy Birthday My Mother ! Gak seperti hari-hari sebelumnya, hari ini Nyokap bangunin gue lebih pagi dari biasanya. Sebenernya pada saat bangun, gue belum inget kalo hari ini ulang tahun Nyokap. Gue inget ketika ngeliat tanggal hari ini, "Tanggal 05 Mei 2015" Nyokap ulang tahun ! Setelah ngebangunin gue, beliau langsung tidur di kasur tempat yang gue tidurin tadi. Pelan-pelan gue menghampiri ke kasur, lalu dengan cepat gue memeluk perutnya yang besar dari belakang. Gue ngucapin ulang tahun : Gue : Selamat ulang tahun ya ! Semoga selalu di beri kesehatan ! Nyokap : Aamiin. Gue : Semoga selalu diberi kelancaran dalam rezeki ! Nyokap : Aamiin. Gue : Semoga gak pelit ngasih uang jajan ke anaknya ! Nyokap : Aa....mii...n Gue masih bingung kenapa hari ini Nyokap, bangunin lebih pagi. Gue tanya "Tumben bangunin lebih pagi ?" Nyokap jawab sambil nyengir-n

Diary Kucing : Perkenalan

Halo. Perkenalkan nama aku Mumu. Aku salah satu kucing peliharaannya Si Bos, pemilik blog ini. Ya, aku manggilnya Si Bos karena kelakuannya kayak ‘Bos’, padahal dia bukan bos. Sekarang, udah lebih dari empat bulan aku tinggal di rumahnya Si Bos. Seneng banget bisa tinggal di rumahnya, aku bisa makan gratis, tidur di sofa, di elus-elus, pokoknya seneng deh. Aku juga punya kembaran loh, namanya Mimi. Tapi kita gak kembar. Sebagai kucing kampung, aku gak mau ketinggalan jaman. Aku juga suka blogwalking kayak Si Bos. Baca-baca blog orang. Iya blog orang, bukan blog kucing. Karena di komplek aku kucing-kucingnya gak punya blog. Mereka gak suka nulis, mereka lebih suka makan dan tidur. Dasar pemalas. Kayak aku dong ,lagi nulis di blognya Si Bos sekarang. Siapa tau bisa jadi penulis. Hehe. Kemarin, saat aku blogwalking , aku baca blognya Si Bos tentang Kucingku Berak Sembarangan . Aku bete. Aku kesel. Ternyata aku baru tau, kenapa Si Ramon, kucing garong sebelah, ninggalin