Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Perbedaan Antara Kuliah dan Sekolah

Ketika kita mendengarkan kata ‘sekolah’, yang ada di pikiran kita pasti identik dengan hal seperti ini : memakai seragam yang sama satu sekolahan, wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin di lapangan, banyak hafalan setiap mata pelajaran, nyontek bersama saat ulangan, hingga nyorakin temen yang ketauan kentut sembarangan. Setelah sekolah dua belas tahun (SD, SMP dan SMA) banyak yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Menurut gue, kuliah itu sangat berbeda dengan sekolah. Mulai dari kebiasaan, cara belajar dan masih banyak lagi. Di sini gue akan menjelaskan perbedaan antara kuliah dengan sekolah atas apa yang telah gue rasakan. Supaya adik-adik pembaca gue yang masih bersekolah tidak kaget kalau sudah masuk   kuliah. Let’s check this out : 1.Nggak ada makanan gratis Saat masih sekolah kita pasti suka main ke rumah temen, setelah itu pasti dikasih makanan oleh tuan rumah. Tentunya makanan itu gratis, nggak   disuruh bayar sepeserpun set

UKM

Memasuki masa kuliah setelah masa SMA butuh penyesuaian. Karena dari keduanya mempunyai perbedaan yang sangat mencolok. Kalau di SMA itu, saat proses belajarnya lebih banyak mencatat daripada mendengarkan penjelasan guru. Berbeda dengan kuliah, mendengarkan dosen lebih banyak dari pada mencatat materi. Sedangkan kalau masalah tugas, nggak jauh berbeda. Di SMA lumayan banyak juga tugasnya, tapi tidak sebanyak saat kuliah. Semua dosen sangat beringas memberi tugas kepada para mahasiswanya. Sehingga muncul pepatah : ‘Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan para hamba-Nya. Sedangkan Dosen memberi cobaan melebihi batas kemampuan para mahasiswanya.’ Sepertinya pada umumnya, pada pertama kali masuk kuliah, para mahasiswa jarang banget dikasih tugas. Hanya perkenalan biasa dan memberikan materi ringan. Jadi, banyak waktu luang untuk mahasiswa baru karena belum ada tugas. Daripada waktu terbuang sia-sia, gue memilih ikut UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), sebutan semacam e

Petak Umpet

Petak umpet. Permain tradisional yang lumayan nge- hits saat masih gue kecil. Cara bermainnya mudah, salah satu orang ada yang jaga menutup matanya di salah satu tempat, bisa tembok atau pohon. Terus, yang lain ngumpet mencari tempat persembunyian. Biasanya pada hitungan ke-30, yang jaga membuka matanya, lalu mencari orang yang ngumpet. Konon katanya, kalau mau main petak umpet jangan malem-malem. Nanti bisa diculik wewe gombel (salah satu spesies hantu yang ada di Indonesia). Semenjak gue mendengar itu, gue jadi jarang main petak umpet malam hari. Tapi, setelah beranjak remaja gue baru tau kalau ternyata wewe gombel itu hantu perempuan yang payudaranya besar. Gue jadi nyesel kenapa dulu gak pernah diculik dia. Gue dulu sering banget main petak umpet di komplek perumahan. Bimo, temen gue, dia selalu dicurangin sama temen-temen yang umurnya lebih tua saat main petak umpet. Dia selalu dibikin jaga terus. Pada awalnya dia biasa-biasa aja, tapi lama-kelamaan dia kesel juga, akhi

Trisna

Akhirnya gue keterima juga di Politeknik Negeri Jakarta dalam Jurusan Jurnalistik. Sekarang, gue sudah memasuki dua minggu pertama masuk kuliah. Banyak banget perubahan dari sma ke masa perkuliahan. Gue jadi punya temen baru, lingkungan baru, guru baru, dan yang terpenting gue bisa belajar tentang hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah gue palajari. Di sana gue punya temen baru, namanyaTrisna. Dia ini orangnya polosbanget, seperti anak desa yang baru pindah ke kota.Gue masih inget, di kampus PNJ ada acara workshop gitu tentang fotografi yang akan dijelaskan oleh AtokSugiarto, salah satu wartawan fotografi professional . Gue dan Trisna dijelasin tentang bagaimana caranya bias ikut ke dalam acara tersebut. Caranya ada dua, yaitu dengan membayar tiket pre-sale atau OTS . Di tengah-tengah penjelasan, Trisna nanya dengan polosnya, “ OTS itu,apa ya ?” “ OTS itu, maksudnya On The Spot Tris.” Kata Ajeng, temen cewek dari kelasan gue yang menjelaskan acara workshop fotografi.