Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Serupa Tapi Tak Beda

For Your Information , diary dan diare adalah dua hal berbeda. Jangan pernah menyamakan arti dari dua kata tersebut. Walaupun dalam pengucapannya hampir sama, itu artinya berbeda. Contoh konteks kalimat yang benar: hari ini gue pengin bikin diary, soalnya hari ini seru banget. Jangan pernah kalian mengatakan: hari ini gue pengin bikin diare, soalnya hari ini seru banget. Kalo kalian pernah ngomong seperti itu ke orang lain, berkacalah menghadap cermin, lalu ngomong pada diri sendiri dengan bangga, “Kamu idiot sekali.” Untuk memberi pencerahan dengan lugas, gue akan menjelaskan dua arti kata tersebut. Diary : Semacam catatan harian pribadi yang dibuat oleh seseorang. Entah isinya bercerita apa yang dialami hari itu, ataupun meluapkan perasaan yang sedang dialami, bisa senang, sedih, maupun kecewa. Diare : Sebuah penyakit yang menganggu pencernaan. Biasanya akan mengakibatkan boker-boker secara berkelanjutan. Gue selalu menjadwalkan setiap hari untuk menulis, apapun itu. S

Menulis Komedi

Gue termasuk salah satu penggemar hal-hal yang berbau komedi. Entah dari buku maupun film. Gue suka aja ketawa, karena dengan ketawa seolah-olah hidup jadi tenang dan damai. Masalah-masalah pun jadi hilang sementara. Karena keseringan baca buku komedi, gue suka cekikikan sendiri. Mereka orang yang ngeliat dari jauh pasti pada bingung ngeliat seseorang ketawa sendirian. Termasuk Nyokap. Gue pernah baca buku The Idiots buku dari Chetan Bhagat penulis asal India di ruang tamu. Gue ngakak terus baca buku itu. Nyokap yang ngeliat akan hal ganjil ini berkata, “Fal, kamu gak gila, kan ?” “Nggaklah ! Ini ketawa lagi baca buku. Bukunya lucu,” jawab gue kalem. Gue lanjut baca buku lagi. Kali ini ketawanya lebih ngakak daripada sebelumnya. “KAMU NOFAL, KAN ?” Nyokap panik. “KELUAR KAMU DARI BADAN NOFAL! DIA ORANG BAIK-BAIK!” Ya, gara-gara ketawa terus baca buku, gue dianggap kesurupan mahluk halus. Kenapa ya gue bisa ketawa ? Pasti ada formula penulisan yang membuat itu jadi lucu. Di s

Jika terjadi, maka terjadilah

Menjelang liburan semester berakhir gue baru menyadari satu hal, kayaknya liburan gue gitu-gitu aja. Selalu melakukan rutinitas yang sama dari hari ke hari. Mulai bangun tidur, makan, nonton drama korea, boker, tidur, bangun tidur (lagi), makan (lagi), nonton drama korea (lagi), boker (lagi), dan tidur (lagi). Begitu seterusnya. Monoton banget. Gue berasa gak ada tantangan dalam hidup. Gue harus mencari sesuatu hal yang baru. Sepertinya harus kerja. Ketika kuliah di semester kemarin, gue sempet nyari kerja part-time buat nambah-nambah uang jajan. Soalnya keperluan di perkuliahan itu banyak banget, kadang print tugaslah, bayar inilah, itulah.  Biasanya gue nyari lowongan kerja di OLX, di situ ada lumayan banyak. Tapi selalu gak nemu yang cocok. Giliran gue udah nemu gaji yang pas, eh malah bentrok waktu kerjanya sama waktu kuliah. Sebaliknya, giliran waktunya udah pas, gajinya malah gak sesuai ekspetasi. Kata orang-orang emang bener: nyari kerja itu susah. Tapi dari seki