Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Kontribusi Saya Bagi Indonesia

Dilahirkan di sudut perkotaan Cimanggis, 16 Mei 1997, saya diberi nama Abdurrahman Naufal   oleh kedua orang tua, yang berarti hamba Allah yang penyayang dan pemuda tampan.   Nama yang indah sekaligus doa untuk anaknya. Anak kedua dari tiga bersaudara, mengajarkan saya untuk berbagi satu sama lain. Ekonomi keluarga yang sederhana, mengajarkan saya untuk hidup mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Pada tahun 2003, pendidikan saya dimulai dengan masuk Sekolah Dasar Islam Terpadu Darul Abidin. Lalu saya melanjutkan pendidikan ke tahapan selanjutnya, yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Depok. Kemudian setelah lulus SMP, saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cibinong. Dalam proses pendidikan yang saya tempuh selama 12 tahun itu, saya mendapatkan ilmu yang cukup banyak dalam bidang akademik. Menurut saya ketika di dalam sekolah fokus seorang pelajar tidak hanya dalam bidang akademik, melainkan juga harus aktif dalam organisasi. Maka dari itu ketika mengin

Kacang jangan lupa sama kulit

Semester tiga diperkuliahan ini gue udah mulai ada kesibukan baru, ada kerjaan part-time. Banyak orang yang bertanya, kenapa gue harus kuliah sambil kerja ? jawabannya adalah udah mulai tambah umur, dan yang pasti harus tambah dewasa dari sebelumnya. Pernah sesekali ketika gue minta uang ke orang tua, ada rasa malu pada diri gue sendiri. Kok udah gede, masih minta uang sama orang tua ya ? Itu pertanyaan yang selalu muncul dipikiran Bukannya apa-apa, gue kerja juga buat ngurangin beban dari orang tua. Ya, walaupun gak banyak yang gue dapet, setidaknya udah berusaha. Alasan lainnya adalah karena kuliah juga butuh banyak biaya, entah dari tugas, uang untuk acara jurusan, maupun yang lainnya. Otomatis, dengan kesibukan baru ini, waktu juga makin berharga. Harus pinter-pinter bagi waktu antara kuliah dengan kerja. Bukan cuman itu. Waktu buat temen sama keluarga juga harus dibagi. Pokoknya semua harus mendapatkan porsi yang seimbang. Gak boleh ada yang lebih. Beda dengan dua semest

Minggu-Minggu Sibuk

 Gila. Minggu-minggu sibuk udah mulai menghampiri. Kepala gue mau ubanan. Sebenernya minggu kemarin gue udah mau nulis rutinitas di blog, supaya setiap minggu ada postingan. Tapi apa daya, gue ada kegiatan ospek yang harus dijalanin, dan perlengkapan yang harus dibawa juga lumayan banyak. Otomatis gue gak bisa nulis sama sekali (lebih tepatnya tepar duluan di kasur) karena harus nyiapin perlengkapan dan kebugaran fisik. For Your Ingus, gue udah masuk kampus dari tahun lalu melalui ujian masuk gelombang dua. Kebijakan rektor saat itu, mahasiswa yang keterima lewat gelombang dua, harus ikut ospek tahun depan. Yang kalo dinalarkan secara logika, berarti tahun ini. Temen-temen yang udah ospek duluan, pernah cerita-cerita tentang kegiatannya apa aja. Kebanyakan dari mereka kedengeran horror semua. Seperti disuruh push-up sama sit-up gak karuan sama orang militer. Ospek di kampus gue emang sebagian dilakuin di Rindam Jaya, tempat orang melatih militer. Pokoknya yang semua